Salah satu perubahan paling penting dibandingkan dengan pemilu kita baru-baru ini adalah bahwa Amerika kembali menerapkan strategi “semua hal di atas”, yaitu memperluas pilihan energi dibandingkan membatasinya lebih lanjut.
Selama empat tahun terakhir, biaya peralihan dari bahan bakar karbon (gas alam dan gas alam) ke kendaraan bersubsidi yang menggunakan tenaga angin, tenaga surya, dan listrik sangatlah mahal.
Presiden Trump sebaiknya mempertimbangkan strategi inklusi yang termasuk dalam Undang-Undang Kebijakan Energi tahun 2005, yang ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden George W. Bush, yang berfokus pada perbaikan bertahap dan inovasi.
Negara bagian kita juga perlu memperluas strateginya untuk memastikan energi Washington lebih terjangkau dan tersedia.
Misalnya, Gubernur Jay Inslee yang akan habis masa jabatannya bergabung dengan lebih dari selusin gubernur dalam meminta Presiden Joe Biden untuk menghentikan penjualan kendaraan bertenaga bensin baru secara nasional mulai tahun 2035. Slee menunda larangan negara bagian kami hingga tahun 2030.
Daripada berfokus sepenuhnya pada kendaraan listrik bertenaga baterai, para pembuat mobil melihat adanya kebutuhan untuk melakukan diversifikasi dan menurunkan biaya pembelian kendaraan listrik. Misalnya, Toyota, yang meluncurkan hibrida gas-listrik pada tahun 1997, juga berupaya mengurangi konsumsi bahan bakar dan polutan udara.
Meskipun produksi dan penjualan kendaraan listrik terus meningkat, Toyota menargetkan memproduksi 3,5 juta kendaraan listrik per tahun pada tahun 2030, yang berarti lebih dari sepertiga penjualan tahunannya saat ini.
Menurut firma riset konsumen JD Power, kendaraan listrik akan menguasai 6,5% dari total pasar kendaraan baru pada Oktober 2023. Sebagai perbandingan, Green Car Report menyebutkan ada lebih dari 1 miliar mobil berbahan bakar bensin dan diesel di planet ini saat ini.
Pada Juli 2023, Inslee mengubah peraturan bangunan negara bagian untuk secara signifikan membatasi penggunaan gas alam dalam konstruksi baru. Anggota parlemen memberlakukannya menjadi undang-undang negara bagian; namun, para pemilih memberontak dan mengesahkan Inisiatif 2066, yang mencegah pemerintah negara bagian dan lokal mengambil langkah-langkah untuk membatasi gas alam di rumah dan bangunan.
Hal ini terjadi meskipun adanya teknologi “hijau” baru yang mengekstraksi metana dari tempat pembuangan sampah sebelum melepaskannya ke atmosfer. Itu dikumpulkan dan dibakar sebagai sumber bahan bakar. Metana diperlukan untuk menggantikan minyak yang lebih berpolusi yang digunakan untuk menggerakkan kapal-kapal yang berlayar di lautan. Tote Maritime yang berbasis di Tacoma memelopori penggunaan gas alam cair untuk menggerakkan kapal-kapalnya yang berlayar antara Washington dan Alaska.
Inilah yang perlu terjadi pada tahun 2025.
Pertama, kita perlu menyadari bahwa tidak ada jawaban yang mudah atau ajaib. Setiap sumber bahan bakar memiliki kelebihan dan kekurangan serta kegunaan spesifiknya.
Misalnya, selama periode cuaca ekstrem, ketika pembangkit listrik tenaga surya dan angin menurun atau tidak mencukupi, diperlukan tenaga gas alam, batu bara, air, dan nuklir yang lebih andal untuk memperkuat jaringan listrik. Jangan terburu-buru mematikan pembangkit listrik sampai ada penggantian listrik online yang terbukti dan teruji.
Kedua, para pengambil kebijakan energi memerlukan pemeriksaan realitas. Mereka perlu mempertimbangkan dampak dari keterbatasan mereka. Di California, misalnya, pengemudi kendaraan listrik terkadang tidak diperbolehkan mengisi daya mobilnya karena jaringan listrik kelebihan beban, terutama saat gelombang panas.
Ketiga, pejabat terpilih harus berinovasi. Di Wyoming, misalnya, pejabat negara bekerja sama dengan pendiri TerraPower, Bill Gates, untuk mengubah pembangkit listrik tenaga batu bara Rocky Mountain Power menjadi reaktor nuklir canggih pertama berpendingin natrium.
Keempat, trade-off harus diakui. Misalnya, empat bendungan di hilir Sungai Snake memiliki 24 generator, yang menyediakan listrik yang cukup untuk kota seukuran Seattle selama periode puncak pembangkitan listrik. Untuk menggantikan kapasitasnya, dibutuhkan 2.900 hingga 4.200 turbin angin atau 6 fasilitas pembangkit gas alam.
Para pemimpin terpilih kita perlu tetap berpikiran terbuka dan menghidupkan kembali semangat kewirausahaan kita. Meskipun insentif pemerintah penting, insentif tersebut harus digunakan untuk mendorong inovasi dan bukan mendorong keputusan pembelian.
Fokus kita harus pada strategi “semua hal di atas”.
Don C. Brunell adalah seorang analis bisnis, penulis, dan kolumnis. Hubungi thebrunells@msn.com