Christopher Lloyd Cullivan
Manila – Warga negara Tiongkok yang diculik saat memancing di provinsi Bulacan terkait dengan pusat Operator Permainan Lepas Pantai Filipina (POGO), kata Kepolisian Nasional Filipina (PNP) pada hari Senin.
“Dia diidentifikasi memiliki hubungan dengan POGO. Kami sedang mencoba memverifikasi apakah rekan-rekannya terkait atau setidaknya terlibat dalam operasi POGO,” kata juru bicara PNP Brigjen. Jenderal Jean Fajardo mengatakan pada konferensi pers di Camp Crame, Kota Quezon.
Fajardo mengatakan, kasus korban laki-laki berusia 33 tahun itu sudah diserahkan ke Kelompok Anti Penculikan (AKG) PNP.
Dia mengatakan keluarga korban membayar uang tebusan sebesar 5 juta peso melalui cryptocurrency.
“Namun, salah satu tantangan yang dihadapi AKG adalah pembayaran tersebut dilakukan di luar yurisdiksi Filipina. Kami sekarang berkoordinasi dengan mitra asing kami untuk menelusuri di mana uang tebusan yang dibayarkan dalam dua tahap kemarin (Minggu) berakhir.
Fajardo mengatakan para korban tidak dibebaskan meski uang tebusan telah dibayarkan.
Sekitar pukul 01.00 pada hari Minggu, korban dan rekan senegaranya sedang memancing di sepanjang Sungai Angat di kota Bustos ketika mereka didekati oleh empat pria yang mengaku sebagai “tokoh yang berwenang”.
Para tersangka membawa paksa korban dan melarikan diri melalui jalan memutar di Barangay Banggamena.
Empat jam kemudian, pasangan korban yang berusia 28 tahun melaporkan penculikan tersebut ke polisi setempat.
Mengutip sumber dari sepupu korban, dia mengatakan para penculik meminta uang tebusan sebesar $300.000.
Laporan awal menunjukkan bahwa korban berhutang pada Yuzhi Wang P15 juta.
Korban sebelumnya diculik di Clark, Pampanga pada tahun 2020 dan telah membayar uang tebusan sebesar P1 juta. (Kantor Berita Nasional Filipina)