Penulis: Filan Miki Cervantes dan Priam Nepomuceno
Manila – Presiden Ferdinand R. Marcos Jr. menyatakan keterkejutannya pada hari Senin atas penemuan kapal selam serang Rusia di Laut Filipina Barat (WPS), dan menyebutnya “sangat mengkhawatirkan.”
Pada tanggal 28 November, kapal selam tersebut pertama kali diamati 80 mil laut sebelah barat Cape Calavete, Occidental Mindoro.
“Ini sangat memprihatinkan. Setiap intrusi ke Laut Filipina Barat, zona ekonomi eksklusif kami, baseline kami sangat memprihatinkan. Ya, ini hanya satu lagi,” kata Marcos dalam wawancara dengan media.
“Kami akan membiarkan pihak militer membicarakan hal ini dengan Anda, tapi menurut saya itu bukan topik yang harus kami diskusikan… Mari kita ucapkan Selamat Natal kepada semua orang,” katanya.
“UFA-490” adalah bagian dari kapal selam serang diesel-listrik kelas Kilo II yang ditingkatkan yang diproduksi oleh Rusia.
Kapal ini dilengkapi dengan enam tabung torpedo, beratnya sekitar 2.350 hingga 3.950 ton, dan memiliki kecepatan tertinggi 20 knot.
Agence France-Presse juga mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin: “Setelah menerima laporan tersebut, Angkatan Laut Filipina segera mengerahkan aset untuk memantau dan menangani situasi serta memastikan keamanan perairan Filipina.”
Ia menambahkan bahwa fregat rudal BRP Jose Rizal (FF-150), yang juga memiliki kemampuan perang anti-kapal selam, telah dikirim dan menjalin komunikasi radio dengan kapal selam Rusia, mengkonfirmasi identitas, jumlah awak dan niat berlayarnya.
“Kapal Rusia menyatakan menunggu kondisi cuaca membaik sebelum melanjutkan ke Vladivostok, Rusia. Pasukan angkatan laut Filipina, termasuk FF-150, mengawal dan memantau pergerakan kapal selam untuk memastikan kapal selam tersebut mematuhi peraturan maritim ekonomi eksklusif Filipina. di daerah.
AFP menegaskan kembali “komitmennya yang tak tergoyahkan untuk menjaga kedaulatan maritim negara tersebut sambil menjaga profesionalisme dalam interaksinya dengan kapal angkatan laut asing.”
“Tindakan kami selalu konsisten dengan hukum maritim internasional dan menunjukkan komitmen kami terhadap perdamaian dan kerja sama regional,” kata AFP. (Kantor Berita Nasional Filipina)