Paparan bahan kimia selamanya (PFAS) di awal kehamilan mungkin terkait dengan obesitas dan masalah jantung di masa depan, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.
Penelitian ini menguji sampel darah dari lebih dari 500 wanita.
Semua wanita tersebut sedang hamil sekitar 10 minggu ketika sampel pertama kali dikumpulkan, dan para ilmuwan mengevaluasi sampel tersebut untuk mengetahui adanya bahan kimia permanen yang berbeda.
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang dengan kadar bahan kimia yang lebih tinggi dalam darah mereka memiliki berat badan dan lemak tubuh yang lebih tinggi ketika mereka diteliti kembali 17 hingga 20 tahun kemudian.
“Jika mereka memiliki bahan kimia yang berinteraksi dengan reseptor di permukaan sel, dan sel tersebut adalah sel lemak, maka hal itu mungkin mengirimkan sinyal ke sel untuk mengambil lebih banyak lemak,” kata Nora Demers.
PFAS diketahui tetap berada di dalam tubuh manusia, mengganggu hormon dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Dengan mengingat temuan ini, para peneliti menekankan perlunya menyadari bahwa kehamilan adalah waktu yang sensitif terhadap paparan bahan kimia, yang dapat menyebabkan masalah jantung di masa depan.
Konten National Desk disediakan oleh Sinclair, perusahaan induk dari FOX45 News.
Awalnya diterbitkan: