![](https://i0.wp.com/sentinelcolorado.com/wp-content/uploads/2024/12/AP24344106944502.jpg?resize=540%2C360&ssl=1)
Melbourne, Australia |Pemerintah negara bagian Australia pada hari Selasa mengusulkan pembatasan baru terhadap pengunjuk rasa sebagai tanggapan terhadap meningkatnya anti-Semitisme, termasuk larangan demonstrasi di luar tempat ibadah.
Perdana Menteri Victoria Jacinta Allan mengusulkan undang-undang baru tersebut setelah para pelaku pembakaran merusak sebuah sinagoga di Melbourne bulan ini dan seminggu yang lalu para pengunjuk rasa menjebak para jamaah yang ketakutan di dalam sebuah sinagoga di Sydney selama tiga jam.
“Ini bukan protes damai. Ini tindakan yang mengancam,” kata Allen.
“Anti-Semitisme adalah sebuah kanker dan kita harus melakukan segala upaya untuk memerangi kejahatan anti-Semitisme, memerangi kejahatan rasisme dalam segala bentuknya dan terus berupaya membantu menyembuhkan komunitas multikultural kita, membantu membangun kohesi sosial dan terus mendukung Victoria kita yang kuat dan bersatu,” tambahnya.
Kantornya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa undang-undang baru tersebut akan melindungi hak masyarakat “untuk berkumpul dan berdoa tanpa rasa takut, pelecehan dan intimidasi.”
Undang-undang yang diusulkan, yang akan disetujui oleh Badan Legislatif negara bagian awal tahun depan, akan menciptakan koridor yang aman di sekitar tempat ibadah dan melarang campur tangan dalam pertemuan keagamaan.
Undang-undang tersebut juga akan melarang pengunjuk rasa mengibarkan bendera dan memperlihatkan simbol organisasi yang terdaftar sebagai teroris di Australia. Masker yang digunakan pengunjuk rasa untuk menyembunyikan identitas mereka dan melindungi diri dari semprotan merica juga akan dilarang.
Serangan pembakaran terhadap sinagoga Adas Israel pada tanggal 6 Desember menandai peningkatan serangan yang ditargetkan di Australia sejak pecahnya perang antara Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza lebih dari setahun yang lalu.
Pihak berwenang telah menyatakan hal itu sebagai tindakan terorisme, sehingga meningkatkan sumber daya yang tersedia bagi penyelidik.
Undang-undang federal yang disahkan pada bulan Januari melarang penghormatan Nazi dan menampilkan swastika di depan umum sebagai respons terhadap meningkatnya anti-Semitisme, dan pemerintah tahun ini menunjuk utusan khusus untuk memerangi anti-Semitisme dan Islamofobia.
Australia adalah masyarakat yang semakin beragam. Sensus terbaru pada tahun 2021 menemukan bahwa warga Australia yang lahir di luar negeri atau yang orang tuanya lahir di luar negeri merupakan mayoritas untuk pertama kalinya.