Benyamin Puerta
Manila- Biro Investigasi Nasional (NBI) pada hari Jumat mengumumkan penangkapan enam orang karena diduga “menjual” jabatan Majelis Bangsamoro seharga jutaan peso.
Pada konferensi pers, NBI mengidentifikasi para tersangka sebagai Diahn Dagohoy, Bolkisah Datadacula, Alejandro Lorino Jr. Jr., Joseph Catunao, Leomer Abon dan Tita Natividad.
Mereka ditangkap dalam operasi tangkap tangan di sebuah hotel di Manila pada hari Kamis.
Direktur NBI Jaime Santiago mengatakan pengaduan telah diajukan ke Kantor Satuan Tugas Khusus (STF) dan Divisi Kejahatan Dunia Maya (CCD) pada hari Kamis yang menyatakan bahwa Dagohoy dihubungi pada 29 Desember 2024 Pelapor ditangkap dan menawarinya kursi keanggotaan di Daerah Otonomi Bangsamoro Majelis Muslim Mindanao (BARRM) dengan biaya pemilu sebesar P8 juta.
Pengadu mengaku Dagohoy dan kelompoknya mengaku sebagai pegawai Kantor Presiden.
Setelah serangkaian dialog, pelapor mencapai kesepakatan dengan Dagohoy untuk menunjuk putra dan keponakan Dagohoy ke Dewan BARMM dengan bayaran P15 juta.
Dagohoy meyakinkan bahwa kedua posisi tersebut akan diperuntukkan bagi mereka, lebih lanjut mengklaim bahwa “orang yang ditunjuk” akan dilantik pada tanggal 3 Januari.
Mereka mengadakan pertemuan dan ditangkap setelah menerima uang yang ditandai.
Surat keterangan yang dikeluarkan Kantor Kepresidenan menegaskan bahwa tersangka bukanlah pegawainya dan tidak ada hubungan dengan Istana Kepresidenan.
Para tersangka menghadapi dakwaan kelompok estafa dan perampasan kekuasaan atau fungsi resmi. (Kantor Berita Nasional Filipina)