Benyamin Puerta
Manila- Biro Investigasi Nasional AS (NBI) mengatakan pada hari Senin bahwa operasi selama sebulan telah menyita sekitar 100 kilogram uranium yang mengandung radioaktif dan menangkap tiga orang.
Dalam siaran pers yang terlambat, NBI mengatakan operasi tangkap tangan di Kota Pasay pada bulan Oktober mengakibatkan penangkapan dua orang dan penyitaan 20 kilogram batang logam dan 3 kilogram bubuk hitam, yang semuanya terkontaminasi uranium-235 dan Uranium-238 positif.
Beberapa hari kemudian, tersangka ketiga ditangkap di Kota Cagayan de Oro. Tiga kilogram bubuk hitam, material batuan, material logam kecil, dan barang-barang terkontaminasi lainnya juga disita, semuanya dinyatakan positif mengandung uranium.
Sebelumnya, perwakilan Lembaga Penelitian Nuklir Filipina (PNRI) bertemu dengan Direktur Jaime Santiago untuk meminta bantuan dalam menyelidiki perdagangan ilegal uranium yang sudah habis.
PNRI mengatakan depleted uranium merupakan ancaman serius bagi keamanan nasional karena dapat digunakan sebagai bahan baku senjata nuklir serta bom lapis baja konvensional.
Selain itu, NBI mengatakan orang-orang yang melakukan kontak dekat mungkin menghadapi risiko kesehatan karena radioaktivitas dan toksisitasnya.
Pada tanggal 8 dan 9 November, operasi pencarian lainnya di Kota Mandaue menemukan sekitar 60 kilogram logam besi, yang juga dinyatakan positif mengandung uranium.
Para tersangka akan didakwa melanggar Undang-Undang Republik 5207 atau Undang-Undang Peraturan dan Akuntabilitas Energi Atom, sebagaimana telah diubah. (Kantor Berita Nasional Filipina)