Christopher Lloyd Cullivan
Manila – Seorang yang diduga mantan anggota Malaikat Maut, kelompok bersenjata swasta pemimpin Kerajaan Yesus Kristus (KOJC) Apollo Quiboloy yang ditahan, berada dalam tahanan polisi.
Orang yang ditahan oleh juru bicara Kepolisian Nasional Filipina (PNP) Kantor Polisi Regional (PRO) 11 (Davao) membenarkan keberadaan kelompok tersebut dan telah mengancam serta melecehkan korban Quiboloy untuk mencegah mereka mengungkapkan perilaku kasarnya.
“Ini adalah tuduhan dan kami akan membiarkan pengadilan memutuskan apakah tuduhan tersebut terbukti atau tidak. Tapi ya, ada informasi yang telah terungkap yang menguatkan kesaksian korban sampai batas tertentu, dan orang ini menyebutkan kasus-kasus tertentu yang tidak dapat kami ungkapkan. ,” kata Fajardo pada konferensi pers di Camp Cram.
Fajardo mengatakan, PNP sedang melakukan verifikasi menyeluruh apakah orang tersebut memang anggota Malaikat Maut.
Verifikasi awal yang dilakukan oleh Kantor Senjata Api dan Bahan Peledak PNP mengungkapkan bahwa beberapa anggota Malaikat Maut dalam daftar yang diperoleh PRO-11 memiliki senjata api yang terdaftar atas nama mereka.
PNP juga menyelidiki laporan bahwa Quiboloy memberikan anggota perempuan kelompok itu sebagai “hadiah” kepada teman-temannya.
“Kami perlu mendapatkan pernyataan korban yang diduga disampaikan oleh Quiboloy kepada orang-orang penting yang merupakan temannya. Kami tidak dapat mempercayai kabar angin. Kami sekarang mendokumentasikan semua tuduhan dan pengungkapan ini dan kami siap untuk mengadili mereka yang melakukan kesalahan. .gugatan, tidak peduli siapa mereka,” tambahnya.
Dia mengatakan mereka yang diketahui terlibat dalam kegiatan ini dapat dimintai pertanggungjawaban atas perdagangan manusia dan seks yang memenuhi syarat.
Quiboloy ditahan di fasilitas penahanan PNP di Camp Crame, sementara empat terdakwa lainnya dipindahkan ke Penjara Kota Pasig. (Kantor Berita Nasional Filipina)