Pada tanggal 26 Agustus, Ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat AS Jack Reed dan Duta Besar AS untuk Korea Selatan Philip S. Goldberg bertemu dengan Wakil Ketua Kelautan Hanwha Kwon Hyuk-hyung dan eksekutif penting lainnya di pangkalan militer AS di Yongsan. Pertemuan tersebut berfokus pada berbagai isu terkait pengoperasian proyek kapal angkatan laut, menandai langkah penting dalam kerja sama pertahanan AS-Korsel.
Hanwha Marine, sebuah perusahaan terkemuka di Korea Selatan yang terkenal dengan keahlian pembuatan kapal dan teknik kelautannya, mengadakan diskusi terperinci dengan tokoh-tokoh penting di Komite Angkatan Bersenjata Senat AS mengenai keseluruhan pelaksanaan program kapal Angkatan Laut AS. Perusahaan sangat berkomitmen untuk berkontribusi terhadap kekuatan Angkatan Laut AS melalui partisipasi dalam program pemeliharaan, perbaikan, dan perombakan (MRO). Mereka juga meminta kerja sama Ketua Reed untuk mempercepat proses persetujuan yang diperlukan untuk membangun kapal di galangan kapal Philadelphia di Amerika Serikat.
Kunjungan Ketua Reed dianggap sebagai tonggak penting dalam memperkuat kerja sama AS-Korea Selatan dan menyoroti keahlian pembuatan kapal global Hanwha Marine. Komite Angkatan Bersenjata Senat AS mengawasi Departemen Pertahanan dan Angkatan Bersenjata AS serta memainkan peran penting dalam merumuskan kebijakan pertahanan dan menyetujui anggaran dan program militer. Partisipasi Reid dalam diskusi ini menggarisbawahi pentingnya pertemuan strategis.
“Sebagai pemimpin dalam industri pembuatan kapal global, kami akan berkontribusi pada sektor pertahanan dan pelayaran komersial AS,” kata perwakilan Hanwha Marine, sambil menambahkan, “Kami yakin bahwa kami dapat membangun kehadiran yang kuat di pasar AS di masa depan. “
Pertemuan tersebut juga membahas implikasi yang lebih luas terhadap hubungan AS-Korea Selatan, dan kehadiran Duta Besar Goldberg menyoroti dimensi diplomatik dan ekonomi dari perundingan tersebut. Amerika Serikat dan Korea Selatan memiliki aliansi militer dan kemitraan ekonomi yang sudah berlangsung lama, menjadikan pertemuan ini sangat penting dalam konteks kerja sama kedua negara di bidang pertahanan dan teknologi.
Hanwha Marine bermaksud untuk mempercepat proses persetujuan proyek Galangan Kapal Philadelphia, sebuah galangan kapal besar di AS, yang mencerminkan ambisi strategis perusahaan di pasar pembuatan kapal global. Lanskap persaingan industri pembuatan kapal, dengan pemain utama yang berasal dari negara-negara seperti Korea Selatan, Tiongkok, dan Jepang, menyoroti pentingnya upaya Hanwha Marine untuk mendapatkan pijakan di pasar AS.
Diskusi tersebut juga menyinggung pentingnya kekuatan angkatan laut yang strategis, yang merupakan komponen penting pertahanan nasional banyak negara, termasuk Amerika Serikat. Melalui partisipasinya dalam proyek MRO, Hanwha Marine bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Laut AS dengan memastikan kesiapan dan umur panjang kapal militer dan komersial.