Ferdinand Patinho
Manila – Biro Imigrasi (BI) meningkatkan upaya penangkapan dan deportasi buronan asing.
Hal ini terjadi setelah Komisaris Joel Anthony Viado memerintahkan Unit Pencarian Buronan (FSU) di biro tersebut untuk mengintensifkan operasinya untuk menemukan dan menangkap orang asing ilegal.
Dia juga mengarahkan negara-negara bekas Uni Soviet untuk menjajaki perjanjian berbagi data untuk menerima informasi yang lebih tepat waktu mengenai catatan buronan.
“Semakin cepat kami menerima informasi penting, semakin cepat kami dapat menangkap dan mendeportasi para buronan ini. Tidak ada tempat bagi buronan di Filipina,” katanya dalam sebuah pernyataan, Rabu.
Ia juga memperingatkan buronan asing untuk tidak mencoba masuk atau tinggal di Filipina menyusul deportasi dua buronan terkenal.
Pada hari Senin, Biro Imigrasi mendeportasi Sasaku Yohei, seorang warga negara Jepang berusia 36 tahun yang merupakan anggota kelompok telekomunikasi Kamboja dan terlibat dalam penculikan, penahanan ilegal, pemerasan dan penipuan.
Pada 28 November tahun lalu, petugas imigrasi juga mencegat Rodrigo Elices, warga negara Australia berusia 32 tahun, di Terminal 3 Bandara Internasional Manila di Abu Dhabi karena ia diketahui sebagai petugas Polisi Kriminal Internasional (Interpol) pemberitahuan merah.
Viado juga mengutip informasi yang diperoleh otoritas imigrasi bahwa Ellis adalah anggota geng Hells Angels yang terkenal kejam, sebuah klub motor ilegal internasional yang dicurigai terlibat dalam kejahatan terorganisir, termasuk perdagangan narkoba.
BI-Interpol mengatakan Ellis dicari otoritas Australia karena dicurigai menjadi anggota sindikat yang terlibat dalam produksi dan penjualan obat-obatan terlarang dan senjata api di Sydney.
Dia juga dilaporkan menjalani hukuman penjara di Bangkok, Thailand, karena menggunakan paspor curian untuk memasuki negara tersebut. (Kantor Berita Nasional Filipina)