Christopher Lloyd Cullivan
Manila – Komisi Presiden Menentang Kejahatan Terorganisir (PAOCC) mengatakan pada hari Jumat bahwa 187 warga negara Tiongkok yang ditangkap dalam operasi melawan Operator Permainan Lepas Pantai Filipina (POGO) telah dideportasi.
Wakil Direktur Eksekutif PAOCC Gilbert Cruz mengatakan dalam sebuah wawancara telepon dengan wartawan bahwa orang asing tersebut dideportasi dalam penerbangan ke Shanghai dari Bandara Internasional Ninoy Aquino pada pukul 12:10 pada hari Kamis Outbound.
Cruz mengatakan orang asing tersebut ditangkap oleh agen PAOCC selama penggerebekan di pusat POGO dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Kota Lapu-Lapu di Kota Cebu, Kota Bamban di Provinsi Tarlac, dan Kota Po Lac dan Metro Manila.
“Kalau WNA harus menunjukkan dokumen, paspor. Kalau ditangkap tidak bisa menunjukkan bukti apa pun. Mereka orang asing yang tidak diterima. Kejahatannya melanggar undang-undang keimigrasian, makanya akan dideportasi,” ujarnya.
Cruz mengatakan, deportasi WN Tiongkok tersebut dikoordinasikan dengan Kedutaan Besar Tiongkok di Manila.
“Mereka tidak dipandang sebagai korban. Mereka dipandang sebagai operator POGO, penjahat, operator pusat penipuan,” ujarnya.
“Ketika mereka (187) tiba di Tiongkok, mereka bertanggung jawab untuk membuktikan bahwa mereka adalah korban. Karena Tiongkok menentang perjudian ilegal dan penipuan, tentu saja mereka akan ditahan.
POGO di negara tersebut harus menghentikan operasinya paling lambat tanggal 31 Desember berdasarkan Perintah Eksekutif (EO) 74 yang ditandatangani oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr.
Perintah eksekutif tersebut memerintahkan larangan total terhadap perjudian lepas pantai, perjudian online, dan operasi perjudian lepas pantai lainnya di Filipina. (Kantor Berita Nasional Filipina)